Makanya mau secinta apapun, tetep harus pake sedikit logika sih buat berpikir. Karena nikah tuh bukan sekedar cinta doang…
Aku adalah seorang perempuan berusia 23 tahun. Aku tau aku nggak cantik, bahkan bisa dibilang aku ini jelek. Di wajah sebelah kiriku ada tanda lahir yang besar berwarna merah, waktuku kecil banyak orang tidak mau bermain denganku. Setelah besar aku juga sering dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Aku juga tau sekarang ilmu kedokteran udah sangat maju, dan pasti nggak susah buat ngilangin tanda lahir kayak gini, tapi keluargaku nggak punya uang buat melakukan laser kayak gini, jadi mamaku bilang aku nggak perlu mikirin apa pandangan orang lain, hidup aja jadi diri sendiri..
Sebenernya aku juga pengen kayak cewek-cewek cantik lainnya, yang bisa berias pake baju bagus dan cantik, kemudian menemukan cowok yang mencintai aku kayak pangeran aku gitu.. Tapi keliatannya mimpi kayak gini tuh mustahil banget terjadi dalam hidupku.
Kenyataannya, orang lain nggak suka sama aku dan nggak ada orang yang bisa terima aku apa adanya dengan penampilanku yang kayak gini.
Tapi ternyata mimpi indahku ini datang dengan nggak disengaja! Tahun lalu aku kenal Yohan, dia adalah guru SMP, dia bertampang ganteng dan aku langsung suka waktu ngeliat dia pertama kali. Tapi aku memang nggak berani berharap banyak, aku cuman nggak tahan untuk berlaku sebaik-baiknya sama dia. Aku yakin banget Yohan pasti nggak akan suka aku, tapi setidaknya dia bisa inget aku aja juga udah cukup.
Belakangan aku tau kalau Yohan udah punya cewek dan ceweknya cantik, ceweknya juga seorang guru tapi beda sekolah. Waktu itu aku tahu aku udah seharusnya membuang jauh perasaan ini.
Tapi perasaan itu sulit banget dikontrol, aku tau ini nggak mungkin dan semua yang aku lakuin itu nggak ada gunanya, tapi aku gak bisa kontrol perasaanku, aku masih tetep mencari dia. Yohan cuman menganggapku sebagai temennya, tapi buatku bisa jadi temen dan ada di sampingnya aja aku udah puas.
3 bulan kemudian Yohan putus sama ceweknya, alasannya karena ceweknya berencana menikah sama dia, tapi karna keluarganya nggak kaya, keluarga Yohan nggak bisa kasih mas kawin banyak, tapi ternyata alasan utamanya cuman karena di mama Yohan itu sakit dan harus berbaring di ranjang seumur hidupnya, jadi dia mau putus sama Yohan.
Aku yakin Yohan pasti sakit hati banget waktu itu, dia bahkan jadi minum-minum alkohol. Waktu itu aku nggak punya cara lain selain menghiburnya dan berharap dia segera move-on.3 bulan kemudian, entah ada keajaiban dari mana, Yohan melamar aku, aku kaget setengah mati. Sejujurnya, aku mimpi aja juga nggak berani berharap kayak dini, tapi hari itu dia berlutut di depanku dan aku nggak bisa percaya kalau semua ini kenyataan..
Tapi pernikahan kami tidak disetujui oleh orang tuaku, mereka punya pandangan yang sama sama mantan Yohan, mereka ngerasa beban keluarga Yohan terlalu berat, dia harus merawat ibunya yang sudah tua dan nggak bisa ngapa-ngapain, aku pasti nggak akan bahagia kalau menikah dengannya.
Tapi aku mana mungkin melepaskan cintaku ini gitu aja, aku ngerasa ini tuh keajaiban yang bener-bener luar biasa deh! Menikah sama dia itu udah jadi mimpi terbesar aku seumur hidup ini. Jadi aku nggak perduli sama keluargaku dan menikah sama Yohan. Karena keluarga Yohan juga miskin, jadi memang pernikahan kita ala kadarnya aja dan diadakan di rumah Yohan.
Malam pertamaku, aku masuk kamar dan meninggu suamiku mengantar semua tamu dan pulang ke kamar, tapi ternyata dia nggak kunjung pulang. Aku ngerasa aneh, kok bisa malam pertama dia ninggalin istrinya gitu aja di kamar pengantin.
Aku akhirnya keluar dari kamar, aku liat semua tamu juga udah pulang. Aku akhirnya datang ke depan kamar mertuaku yang sakit, tiba-tiba aku mendengar suamiku berkata, “Ma, tenang aja, sekarang di rumah ini udah mengadakan acara pernikahan yang begitu bahagia, aku yakin mama bakalan cepet sembuh. Ada peramal yang bilang asal ada kejadian baik yang diadakan di rumah ini, maka seluruh keluarga bakalan untung besar!”
Mertuaku menjawab, “Mama ngerepotin kamu, sampai kamu harus nikah sama istri yang jelek gitu cuman karena pengen kasih hal baik di rumah ini. Nanti hari-hari kamu berikutnya gimana?”
Suamiku menjawab lagi, “Ma tenang aja, aku nggak akan selamanya sama dia, asal mama bisa sembuh, aku bakalan cari cara gimana berpisah sama dia, jadi mama gak usah khawatir.”
Mendengar hal ini, aku ampir aja teriak, aku langsung tutup mulutku rapat-rapat dan nggak biarin diriku keluarin suara. Aku balik ke kamar kayak jadi orang gila, semua ini bener-bener menyeramkan. Ternyata suamiku sedikitpun juga nggak mencintai aku, cuman karena ingin mengadakan pernikahan doang di rumah ini!
Mimpi indahku semua seakan hancur, nggak ada lagi pernikahan yang indah. Aku pikir aku ini cinderella dalam kehidupan nyata, tapi sayang di dunia ini tuh nggak ada dongeng semacam itu…