SILAHKAN BERBUAT MAKKSIIAAT ASAL KAMU MEMENUHI KE 5 SYARAT INI YAA. . .

Islam memiliki pedoman hidup, yakni Al-Qur’an dan hadits. Di dalamnya terdapat ketentuan yang menjelaskan mengenai apa saja amalan baik dan apa saja amalan buruk. Tentunnya Allah telah melarang kita untuk bermaksiat. Tapi terdapat syarat bebas bermaksiat asal memenuhi 5 syarat ini. Simaklah 5 hal yang harus dipenuhi tersebut.


Pada suatu hari, ada seorang laki-laki yang datang kepada Ibrahim bin Adham untuk menceritakan masalah yang sedang ia hadapi. Ia menjelaskan bahwa setiap kali ia ingin bertaubat, maka pada saat itu pula ia ingin kembali berbuat maksiat. Oleh karena itu, ia meminta nasihat dari Imam agar ia dapat berhenti berbuat maksiat.

Kemudian Imam memberikan nasihat bahwa orang tersebut diperbolehkan berbuat maksiat jika memenuhi 5 syarat ini. Syarat diperbolehkannya bermaksiat tersebut adalah:

1. Janganlah memakan rezeki Allah
Allah adalah Maha Penyayang. Dia akan memberikan rezeki-Nya bagi siapa saja yang ia kehendaki. Tidak ada orang yang luput dari rezeki Allah. Mereka hidup dari rezeki yang Allah berikan padanya. Oleh karena itu, mustahil jika seseorang bisa hidup tanpa rezeki dari Allah. Hal ini berarti kita harus memiliki rasa malu, dilain sisi kita memakan rezeki yang Allah berikan, tetapi kita justru berbuat maksiat kepada-Nya. Meskipun Allah tidak meminta kita hal itu, tapi kitalah yang butuh kebaikan Allah, kita yang butuh rezeki dari Allah. Lalu bagaimana mungkin kita bisa berbuat jahat pada Allah yang telah memberikan segalanya untuk kita.

2. Bermaksiat di luar bumi
Pastinya kita tahu bahwa kita tidak akan bisa berbuat maksiat di luar bumi. Bagaimana caranya kita bisa melakukan hal tersebut di tempat yang sangat sulit untuk dijangkau oleh manusia. Oleh karena itu, kita malu ketika ingin berbuat maksiat di bumi Allah. Allah telah memberikan kehidupan di dunia, maka kita harus memiliki rasa malu sebelum berbuat maksiat di bumi Allah ini. Sehingga kita tidak akan memenuhi syarat untuk bisa bermaksiat.

3. Apabila datang malaikat Zabaniah, maka katakanlah jika kau tidak ingin pergi bersamanya
Allah telah menetapkan hukuman atau ketentuan bagi amalan yang kita lakukan di dunia. Apabila kita lebih banyak berbuat maksiat, maka neraka lah tempat kembali bagi kita. Tapi, jika kita senantiasa berbuat baik, maka surga lah tempat kembali untuk kita. Inilah hadits mengenai orang bermaksiat. Oleh karena itu, mustahil jika seseorang yang berbuat maksiat tidak dimasukkan ke dalam neraka.

4. Bermaksiatlah di tempat yang tidak terlihat oleh Allah
Segala kejadian atau peristiwa yang ada di dunia ini, Allah pasti mengetahuinya. Meskipun mereka telah menyembunyikan hingga jauh, tapi Allah tetaplah mengetahuinya. Jangankan apa yang tampak dengan mata, apa yang ada di hati kita, Allah sudah mengetahuinya. Maka mustahil jika kita berbuat tanpa diketahui oleh Allah. Seharusnya kita malu karena di saat Allah bersama kita, kita justru berbuat maksiat pada-Nya.

5. Apabila datang malaikat maut, maka katakanlah untuk jangan mencabut nyawa
Setiap orang pasti mengalami mati. Pada suatu masa, seseorang akan dijemput oleh malaikat maut untuk diambil nyawanya dan tidak ada satu pun orang yang bisa terhindar dari takdir ini. Maka dari itu, mustahil rasanya jika kita menolak takdir tersebut. Oleh karenanya, kita harus malu apabila kita dijemput oleh malaikat maut ketika berbuat maksiat sehingga syarat berbuat maksiat tidak akan terpenuhi.


close
============> [ Close ] =============
>